Senin, 01 Februari 2016

Laporan praktikum IPA



Model Tiruan Darah
Judul kegiatan              : Model Tiruan Darah
Waktu Kegiatan           : Jum’at, 22 Januari 2016, Jam Pelajaran ke 5-6
Tujuan Pengamatan    : Siswa dapat membuat model tiruan darah

A.    Hal yang diperlukan


·         Tabung reaksi
·         Minyak goreng
·         Pipet tetes
·         Air
·         Gelas ukur
·         Pewarna makanan



B.     Langkah Kerja
1.      Tuangkan 5 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
2.      Tuangkan 5 ml air ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
3.      Tambahkan beberapa tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak goreng.
4.      Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari.
5.      Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup sempurna. Lakukan dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
6.      Diamkan tabung reaksi beberapa saat, biarkan hingga larutan terpisah.
7.      Gambarlah pada buku IPA kamu lapisan yang terbentuk pada campuran minyak goreng, air dan pewarna makanan!
8.      Analogkan setiap lapisan larutan yang terbentuk dengan bagian-bagian darah.





C.    Pembahasan
·         Alat dan Bahan
·         Tuangkan 5 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak goreng.
·         Tuangkan 5 ml air ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air.






·         Tambahkan beberapa tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak goreng.

·         Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari.
·         Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup sempurna. Lakukan dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
  






·         Gambarlah pada buku IPA kamu lapisan yang terbentuk pada campuran minyak goreng, air dan pewarna makanan!
·         Analogkan setiap lapisan larutan yang terbentuk dengan bagian-bagian darah.
Text Box: 55 % Plasma Darah

5 % Leukosit

40 % Sel Darah Merah
D.    Lampiran







Menghitung Denyut Nadi
Judul kegiatan              : Menghitung Denyut Nadi
Waktu Kegiatan           : Jum’at, 22 Januari 2016, Jam Pelajaran ke 5-6
Tujuan Pengamatan    : Siswa dapat Menghitung Denyut Nadi

A.    Hal yang diperlukan


·         Stopwatch
·         Alat Tulis



B.     Langkah Kerja
1.      Berkumpullah dengan teman satu kelompokmu (satu kelompok terdiri atas empat orang).
2.      Gunakan dua jari kamu (selain ibu jari) untuk menemukan denyut nadi pada pergelangan tangan temanmu.
3.      Hitung denyut nadi pada pergelangan tangan temanmu selama 15 detik, lakukan hingga 4 kali dan catatlah hasilnya
4.      Mintalah temanmu untuk berlari-lari kecil selama satu menit.
5.      Ulangi kegiatan satu dan dua kembali.
6.      Lakukan secara bergantian dengan 4 teman kelompokmu

C.    Tabel Hasil Pengamatan
No.
Nama
Aktivitas
Waktu
Jumlah (permenit)
15 detik pertama
15 detik kedua
15 detik ketiga
15 detik ke empat
1.
Dhiba
Biasa
27
29
25
24
105
Sedang
36
39
30
28
130
2.
Elma
Biasa
25
22
21
20
88
Sedang
37
36
34
31
138
3.
Aziz
Biasa
25
24
23
24
96
Sedang
40
38
34
31
143
4.
Nuke
Biasa
27
26
26
25
104
Sedang
38
34
33
30
135
D.    Pembahasan
Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang dapat diraba pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pada pergelangan tangan dan leher. Denyut jantung dihasilkan oleh kontraksi otot jantung saat memompakan darah.
Pada saat seseorang tidak melakukan aktivitas, denyut nadinya akan lebih sedikit dibandingkanapabila seseorang melakukan aktivitas. Denyut nadi pada kondisi normall atau tidak beraktivitas adalah 60-80 kali per menit.
Apabila seseorang melakukan aktivitas fisik akan terjadi perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan pemompaan jantung dan aliran darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan pemompaan jantung ini dilakukan dengan meningkatkan volume darah dan denyut jantung. Hal ini sebagaimana disampaikan olehCampbell (2008) yang menyatakan bahwa apabila seseorang melakukan aktivitas maka keluaran jantung akan meningkat hingga lima kali lipat.

E.     Kesimpulan
·         Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung.
·         Denyut nadi dapat diraba pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pada pergelangan tangan dan leher.
·         Apabila seseorang melakukan aktivitas maka keluaran jantung akan meningkat hingga lima kali lipat.

F.     Lampiran
 
  
                              

Jumat, 22 Mei 2015

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN



A.    Pengertian Lingkungan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama yaitu :
1.      Komponen Biotik, yang terdiri atas makhluk hidup seperti : manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2.      Komponen abiotik, yang terdiri atas benda-benda mati seperti : air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.

B.     Hal yang ditemukan dalam suatu lingkungan
Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik).

C.    Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
1.    Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jarang-jarang makanan dan piramida makanan) maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
2.    Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Adabeberapa macam simbiosis, yaitusimbiosis mutualisme, kommensalisme, dan simbiosis parasitisme.
ð  Simbiosis mutualisme metupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu sama lain.
ð  Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian.
ð  Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain.
ð  Organisme berdasarkan cara kemampuan menyusun makanannya dibagi menjadi 2 (dua), yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. Organisme heterotrof berdasarkan jenis yang dimakan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.

sumber : buku paket BSE IPA kelas VII